Kisah Kecerdikan Abu Nawas Mencari Ibu Asli Si Bayi

Akal cerdik si Abu Nawas memang tidak pernah habisnya, tetap mempunyai langkah dan cara untuk menyelesaikan permasalahan yang pelik sekalipun.

Begitu juga saat ada dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi. Nah penasaran dengan kisahnya? Mari simak Kisahnya berikut dibawah ini....

Ilustrasi Gambar : Google.com

Pada suat hari, Baginda Raja Harun dibikin bingung oleh pernyataan ke-2 orang ibu yang merebutkan seseorang bayi. Kedua-duanya saling bersikeras jika ia adalah ibu yang sebenarnya dari bayi itu. 

Langkah raja untuk menyidangkan sengketa itu juga jadi buntu. Walau telah dipaksa untuk bersumpah, akan tetapi ke-2 ibu itu hampir baku hantan untuk merebutkan bayi itu. 

"Coba katakan masing- masing apa ciri spesial dari bayi ini, "bertanya Raja Harun. 

"Di tangan kirinya ada tahi lalat sebesar mata ayam, "kata wanita pertama. 

"Coba check saja di pantat bayi itu, tentu ada tahi lalat, "jawab wanita ke-2. 

Sesudah diperiksa, nyatanya ke-2 wanita itu memang benar. Mengakibatkan sang raja jadi kesusahan untuk merampungkan sengketa itu. Sebab kasusnya yang kian pelik dan berlarut-larut, maka kemudian raja memanggil Abu Nawas. Beliau mengharap kecerdikan otak Abu Nawas dapat merampungkan sengketa itu. 

Esok harinya, Abu Nawas hadir ke persidangan dengan membawa seorang algojo. Algojo itu membawa satu pedang yang tampak begitu tajam. 

Sesudah semua usaha tidak berhasil, Abu Nawas tempatkan bayi itu diatas satu meja. Lantas dipanggillah algojonya untuk bersiap-siap membelah bayi itu jadi dua . 

"Apakah yang akan engkau lakukan pada bayi itu?" bertanya ke-2 wanita itu keheranan...

"Satu kali lagi, sebelum saya ambil jalan terakhir ini, apa salah satu diantara kalian bersedia mengalah serta menyerahkan bayi ini pada yang benar memiliki hak memilikinya?" bertanya Abu Nawas. 

"Tidak, bayi itu ialah anakku!" papar ke-2 wanita itu serempak. 

"Baiklah jika kalian benar-benar inginkan bayi ini serta tidak ada yang ingin mengalah, maka saya sangat terpaksa akan membelah bayi ini jadi dua bagian sama rata, "ancam Abu Nawas. 

Mendengar keputusan itu wanita yang pertama terlihat suka bukan kepalang, sedang wanita yang ke-2 menjerit-jerit dengan histeris. 

"Baiklah, saya pikir itu ketetapan yang adil, "tutur wanita yang pertama.

"Tolong janganlah dibelah bayi itu, biarkanlah saya yang mengalah saja, asalkan bayiku tidak dibunuh, "kata wanita yang ke-2 sekalian meminta dan memohon 

Melihat keadaan itu, Abu Nawas dapat tersenyum lega sebab telah diketemukan siapa sebetulnya ibu dari bayi yang diperebutkan itu. 

Selekasnya saja Abu Nawas mengabil bayi itu lantas menyerahkannya pada wanita yang ke-2. 

"Ini memang bayimu Ibu..., "kata Abu Nawas. 

Karena tak seorangpun ibu yang tega lihat anaknya dibunuh. 

Tahu kedoknya terbongkar, wanita pertama cuma terdiam malu. Abu Nawas minta untuk menghukum wanita pertama sesuai dengan kejahatan yang dikerjakannya. 

Baginda raja merasa senang dan puas pada tehnik yang diambil oleh Abu Nawas. Serta sebagai terima kasih Baginda Raja Harun menawari Abu Nawas jadi penasehat hakim kerajaan. 

Akan tetapi Abu Nawas menolaknya sebab nyatanya Abu Nawas lebih senang dengan statusnya menjadi rakyat biasa saja.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Kecerdikan Abu Nawas Mencari Ibu Asli Si Bayi"

Posting Komentar